Sebuah Penawaran untuk Memperbesar Kapasitas Diri.

Sejenak rasa itu hinggap seperti sebuah angin kencang yang menerpa wajah.
Membuat diri seolah kaku tak mampu bergeming mendengarnya.
Suatu penawaran menyangkut hidup dan masa depan, suatu bakal komitmen yang tidak mudah dan butuh cekatan menguasainya.
Sesak di dada muncul ketika harus berpikir soal rasa itu.
Ingin untuk menghentikan waktu sekedarnya dan kembali pada taman riang penuh celoteh dan canda tawa.
Ingin untuk menghilang sejenak dan berpindah pada dimensi yang menjanjikan mimpi-mimpi besar penuh hasrat dan tawaran menggiurkan.
Tapi cepat atau lambat penawaran ini akan setia menanti di ujung jalan, melambaikan tangan segera ingin disambut.
Mungkin ini bukan tentang mengambil pilihan pintu mana yang akan diterobos lebih dalam lagi, tetapi ini soal pilihan untuk mau memperbesar kapasitas dari tanggung jawab yang semakin besar, atau tetap membiarkan kapasitas diri menjadi berjalan pada tempatnya.

Gelisah di hati ini harus segera diselesaikan. Luapan doa sudah disampaikan dan bisikNya perlahan berhasil didengar. Ada suatu keputusan besar yang perlu diambil di depan mata. Ada suatu paradigma baru yang akan dibukakan di langkah berikutnya. Kuatir dan prasangka perlu ditindas dengan modal tekad dan iman matang.
Biarkan ini semua menjadi campur tangan Maha Kuasa untuk memperbesar kapasitas diri.
Biarkan tanggung jawab ini bukan menjadi beban yang dijunjung tinggi dengan gerutu dan sesal, tapi menjadi pekerjaan tangan Maha Kuasa untuk membuktikan kebesaranNya.

Dan Biarkan otak ini mampu memikirkannya, serta hati ini merasakannya.